True Responsibility VS Fake Responsibility (Part 2) ~ It’s Beyond My Control God Damn It!


Sebagai seorang mahasiswa yang tidak punya HP tentu saja terasa sangat merepotkan. Apalagi kalau punya jabatan tertentu dalam suatu organisasi. Mungkin kalau akunya yang direpotkan tidak perlu terlalu dipermasalahkan. Tapi kalau sampai orang lain yang direpotkan, aduuuhh gimana ya? Rasanya ga’ enak aja gitu. Apalagi sampai menyakiti hati temanku…. T_T hix hix hix….

Wait a minute! If I hurt my friend because of my disadvantage is that mean I got to be feel guilty?

Mmmm…. lagi-lagi aku berpikir irasional. Jikalau dipikir-pikir aneh juga sih. First of all, aku tidak ada niatan untuk merepotkan apalagi sampai menyakiti hati temanku. Second of all, ini adalah hal yang diluar kendaliku, tidak peduli seberapa keras kita berusaha toh pasti selalu akan ada celah untuk terjadinya kesalahan, I mean… Hello we’re human dude. Jikalau memang sudah diluar kendali mau apa coba?

Kalau udah begini kayaknya gak perlu merasa bertanggung jawab deh, apalagi sampai merasa bersalah atas sesuatu hal yang diluar kendali kita. Kalau kita emang bukan anak kemaren sore coba deh berpikir lebih rasional dikit. Perbaiki apa yang salah kalau memang ada yang perlu dibenerin, gak ada gunanya kalau cuman merenungi apa-apa yang sebenarnya diluar kendali kita.

Case closed!

4 thoughts on “True Responsibility VS Fake Responsibility (Part 2) ~ It’s Beyond My Control God Damn It!

  1. Oh ya…aku durung komen ning kene tho….Sama kayak kamu sebagai orang yang nggak punya HP, kadang aku juga merasa terbebani dengan hal itu……tapi aku sadar “kelemahan’ ku yang satu itu nggak boleh menghambatku untuk maju……..biarpun kadang risi nggak enak tapi….yo piye meneh…..pendak uwong nduwe kemampuan dewe-dewe je…insya Allah nek niyate apik…karo sing Kuwoso diwenehi dalan sing apik juga…
    ha3….^_^ boso ku campur aduk…^_^

Leave a comment