Harus kuakui, ada saat-saat di mana dalam hidup disrupsi numpang lewat tanpa disangka-sangka. Rutinitas… dan ritme kehidupan, kini aku sadar bahwa terlalu lama kedua hal itu menjadi “taking them for granted”. Dulu aku sering dicekoki dengan ide bahwa rutinitas itu buruk, dan rutinitas itu membosankan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, setelah membaca beberapa buku, dan menyaksikan kisah-kisah orang super sukses kini aku tahu bahwa rutinitas itu penting.
Mark Zuckerberg misalnya, selalu menggunakan kaos dan celana yang sama sehingga ia tidak perlu memikirkan apa yang akan digunakan pada hari ini, yang berarti mengurangi mental load untuk hal-hal yang kurang berarti dan mengalihkan energi tersebut untuk hal-hal yang jauh lebih bermakna. Atau lihatlah film dokumenter Jiro Dreams of Sushi (2011), di mana Jiro seorang chef sushi dengan penghargaan Michelin bintang 3, melalui hari-harinya dengan rutinitas yang luar biasa. Ia berangkat dan pulang kerja pada jam yang sama, dengan rute yang sama, bahkan hingga gerbang masuk yang dilewatinya pun sama. Namun di saat yang sama, ia juga terus-menerus berpikir bagaimana sushi buatannya bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Rutinitasnya lah yang mengijinkan kondisi pikirannya dalam single-mindedness. Kemudian dalam buku Grit yang kubaca saat ini (Angela Duckworth), di dalamnya ada kutipan perkataan seseorang “Sungguh tersiksa orang yang harus menetapkan apa-apa yang akan dikerjakannya setiap hari”.
Setelah sekian banyak pembelajaran, dan merunut perjalanan hidupku belakangan ini aku mulai merasakan pentingnya membangun rutinitas. Agar aku bisa menjadi pribadi yang lebih disiplin, lebih mandiri, lebih fokus, dan lebih efisien. Dan seiring dengan bertambah dewasanya diri ini akan semakin banyak disrupsi yang numpang lewat. Dan semakin cepat kembali ke jalur semakin baik.
Diawali dengan tujuan yang baik dan hasrat, akan mengalir tindakan-tindakan dan target jangka pendek, berlanjut dengan penentuan prioritas dan pencatatan. As for now, lets just push this button…. Kini saatnya bagiku menekan reset button ini, dan memulai kehidupan baru. Semoga hari esok ‘kan lebih baik, lebih berkah, dan penuh manfaat. Aamiin…
August 30th, 2018
Muhammad Radifar